Penulis: Tsinta L. Muna
Sampan,
Dia yang aku pilih untuk mengajakmu ke bulan
Mengarungi lautan, berteman dengan gelombang yang tak tenang
Tak apa aku terombang-ambing di atas sampan, asal bersamamu
Asaku selama ini adalah mengarungi lautan bersamamu,
Namun nyatanya, asaku saja tak cukup
Aku butuh jiwamu, rasamu, ikhlasmu untuk bersamaku
Namun lagi-lagi, aku harus mengatakan:
Nyatanya,
Jiwamu, rasamu, ikhlasmu tak pernah untukku.
Ada puan yang telah memilikinya; dengan cuma-cuma
Ada puan yang dengan mudahnya, membawamu naik ke sampannya
Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan; dari sampanku
Kau terombang-ambing bersama puan itu
Beda denganku, sendiri dan tak tahu pasti dimana akan menepi
Tepian yang ku damba sejak dahulu, tak bisa ku sandari
Segala yang telah ku beri, tak bisa melunasi harga sewa tepian itu,
Karena aku, tak pernah cukup untukmu
0 Komentar