Penulis: Imam Said
Usai hujan menerpa
Ucapmu, "bisa apa kau tanpa aku?"
Mungkin benar, peranmu sangat kubutuhkan dalam menapaki puncak keindahan
Namun sialnya, aku siap tak menatap indahnya mentari jika kelananya mesti beriringan dengan duri yang jelmanya mengaku layaknya kinasih
Lantas, pikirku gemamu mutlak tengah usai.
Terima kasih akan hadir dan tumbuhmu, tatkala hadir dan tumbuhmu menua pilu yang amat membekas.
Tentangku tak usah cemas!
Sebab usai hujan reda, aku tengah nyaman berpelangi bersama semesta
II
Entah, hari ini aku benar tercekik akan pelangi di kala senja
Sungguh batinku ingin pulang, mengulang sua yang tengah hilang dan kembali berlalu-lalang
Namun, seketika jiwaku merontak tuk memulang; menarik dengan penuh angan, memupuk rindu di kala juang, dan kembali mebawaku bertualang teruntuk mimpi di esok yang akan datang.
Aku rindu memasalalu, namun aku haus memetik angan!
0 Komentar