Hal Ini yang tentunya memperburuk citra Woke itu sendiri, yang semula istilah ini dapat dikonotasikan sebagai hal yang positif dengan membangkitkan kesadaran akan isu-isu sosial dan gerakan melawan ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan prasangka. Namun, itu justru begitu melebar terlalu jauh sehingga telah melemahkan maknanya dan gagasan itu telah diterapkan secara sinis pada segala hal dengan menarik kritik jika diterapkan terlalu bebas.
Selain itu dalam rapat kongres ke-117 menjadi sorotan banyak pihak nasional maupun internasional, pasalnya anggota DPR bernama Emanuel Cleaver kala itu memimpin sebuah doa yang mengucapkan kata “Amen and A-woman”. Sebagai bentuk yang mengarahkan pada inklusivitas gender dalam kata tersebut dan menormalisasikan istilah atau kata tersebut supaya terdengar lebih gender neutral. Yang dalihnya dengan mengakhiri kata itu merupakan bentuk permainan kata-kata ringan sebagai pengakuan atas rekor jumlah wanita yang akan mewakili rakyat Amerika di Kongres selama masa jabatan dalam rezim biden. Tentu ketika kita berpikir secara rasional perihal ini konyol sekali, jikalau ingin mengapresiasi hal tersebut terminology kata yang telah menjadi kesepakatan umum tidak perlu dirubah atau membentuk kesepakatan baru lagi. Sebab, mengingat kata Amin atau Amen itu tentunya tidak mengacu pada gender pria, pada dasarnya sudah memang sudah memang ketentuan yang diajarkan dalam agama Abrahamik/Samawi yang bermakna "agar dikabulkan". Hal ini memicu berbagai respon, tentunya berdasarkan fenomena itu menuai berbagai kritikan dan lelucon dari masyarakat global serta kaum konservatif di AS.
Selain itu dalam hal Militer unsur wokeism juga kerap dimunculkan dalam pengrekrutan militer dalam kepemimpinan Joe Biden, memang ini menjadi suatu polemic dikalangan konservatif yang implikasinya banyak orang disana yang tidak menyukai disamping para pendukungnya Donald Trump. Kita tahu bahwa AS yang begitu ditakuti dalam hal militernya yang memiliki pengalaman tempur serta sangar menampilkan impresi yang powerful sebagai negara adikuasa, kini dalam iklan tersebut dimana dalam beberapa waktu lalu AS mempublikasikan pengrekrutan anggota militer melalui video di kanal youtube yang berjudul “EMMA | THE CALLING | GOARMY” unsur superioritas militer tersebut seolah olah hilang yang justru menjadi bahan olok-olokan serta jadi ajang untuk mengkomparasikan dengan negara negara lain seperti Russia dan China terkait iklan pengrekrutan militer yang lebih memamerkan unsur arogansi dalam militer.
Budaya Woke ini terlihat aneh dan menyeleweng dari makna yang mereka perjuangkan dan cenderung menjadi berlebihan terhadap sikap mereka, dan dimana wokeism ini akan terus menerus dipropagandakan jika kita melihat kondisi Amerika Serikat di era sekarang dan cenderung dilihat ini menjadi salah satu gerak politik Joe Biden dalam kepemimpinanya, Adapun dalam kepemimpinannya Woke Culture ini semakin merangsang dalam memunculkan eksistensinya karena didukung bagaimana sikap pemimpin dalam gaya politik yang ia citrakan. Namun, ini semacam bentuk baru yang terlihat oleh Amerika Serikat dimana memang cenderung pendekatan yang disajikan memperlihatkan hal yang soft ketimbang hard power. Salah satunya woke menjadi langkah dalam menciptakan budaya baru amerika yang terlihat dewasa ini. walaupun banyak pandangan yang mengeluhkan bahwa amerika justru semakin kehilangan citra sangar yang ia wariskan dalam segi politik dan militer sebelumnya.Bacon Jr, Perry. “Why Attacking ‘Cancel Culture’ And ‘Woke’ People Is Becoming The GOP’s New Political Strategy | FiveThirtyEight.” FivethirtyEight.com, March 17, 2021. https://fivethirtyeight.com/features/why-attacking-cancel-culture-and-woke-people-is-becoming-the-gops-new-political-strategy/.
Mastrangelo, Dominick. “Cleaver Concludes Congressional Prayer with ‘amen and Awoman’ | TheHill.” The Hill, April 1, 2021. https://thehill.com/homenews/532547-cleaver-concludes-congressional-prayer-amen-and-awoman?rl=1.
Mirzaei, Abas. “Where ‘woke’ Came from and Why Marketers Should Think Twice before Jumping on the Social Activism Bandwagon.” Theconversation, September 9, 2019. https://theconversation.com/where-woke-came-from-and-why-marketers-should-think-twice-before-jumping-on-the-social-activism-bandwagon-122713.
Utama, Nadia. “Woke Hollywood: Membaca Fenomena ‘Woke Culture’ Di Dunia Film Amerika Serikat – DIKOM UGM.” DIKOM, September 30, 2020. https://dikom.fisipol.ugm.ac.id/woke-hollywood-membaca-fenomena-woke-culture-di-dunia-film-amerika-serikat/.
0 Komentar