Penulis: D
Kadang-kadang
malam terbuat dari gerimis, kemudian hujan melukis wajahmu.
Perlahan
mereka menjadi genangan, dan dalam setiap genangan seperti ada kesedihan, ada
yang melambai.
Jika
ayah harus pergi, dan aku harus dewasa sebelum waktunya.
Peluk
aku, meski untuk terakhir kalinya.
Ayah, Aku sudah besar dan ingin punya ayah kandung.
Ingin
serumah.
Karena
kelak, jika aku menikah.
Kisahku yang fana, ke mana akan berumah?
Ayah,Tuhankah yang jahat atau kau yang tak tahu diri?
Saat kau pergi.
Berapa
lamapun kau bersembunyi.
Sebagian
dirimu tertinggal di rumah.
Meski
aku dan kau tak lama serumah, bayanganmu tak bisa kau bawa semua.
Sekalipun
kau mati! Sebagian kisahmu tertahan di rumah.
0 Komentar