-
Panca indera merupakan dasar kehidupan manusia dan interaksi manusia dengan alam semesta. Penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan aroma merupakan hal penting dalam menunjang proses kehidupan sehari-hari. Setiap panca indera terpisah antara satu dengan yang lain, namun belakangan ini terjadi fenomena di mana seorang individu mampu menggunakan lebih dari satu panca indera dalam aktivitas kehidupannya. Peristiwa tersebut dianggap sebagai sesuatu yang unik disebut synesthesia. Sehingga, saya sangat tertarik untuk menelaah konsep tersebut, karena ini adalah hal yang baru saya ketahui. Oleh karena itu, essay singkat ini akan membahas mengenai definisi, penyebab, gejala yang muncul, jenis-jenis synesthesia, dan hubungan antara dampak synesthesia dalam kehidupan penderita.
Synesthesia dapat digolongkan dalam gangguan indera, yaitu kondisi seseorang yang dapat mendengar warna dan melihat suara. Kondisi ini umumnya lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. Penyebab fenomena aneh ini telah ditemukan oleh para ilmuwan di The Australian National University (ANU), dan mengatakan bahwa inidividu yang menderita sindrom synesthesia memiliki asosiasi mental yang lebih kuat tentang konsep yang berhubungan dengan warna dan suara. Para penderita synesthesia memiliki hubungan antar bagian otak lebih kuat, khususnya pada bagian otak yang berfungsi untuk mengatur warna dan bahasa, sehingga semakin kuat hubungannya maka, akan timbul efek pelatuk di mana satu kegiatan di bagian otak dapat menyebabkan terjadinya pergerakan kegiatan di bagian otak lain. Oleh karena itu, penderita synesthesia dapat mendengarkan nada tertentu, melihat warna yang berbeda, atau jika melihat, maka akan muncul warna yang tidak sama.
Gejala yang muncul pada sindrom synesthesia berbeda-beda, salah satunya yang paling terkenal adalah synesthesia graphemecolor yaitu, penderita mampu menghubungkan huruf dan hari dalam seminggu dengan warna, Lalu, synesthesia suara ke warna, synesthesia bentuk angka, dll. Dan, mungkin saja jika satu individu hanya memiliki satu gejala atau bahkan kombinasi. Akan tetapi, umumnya penderita yang mengalami synesthesia akan memiliki gejala seperti, persepsi tidak sadar yang melintasi antar indera dengan merasakan bentuk warna, pendengaran. Adanya pemicu sensorik yang secara konsisten dan dapat diprediksi yang menyebabkan interaksi antara indera. Serta, adanya kemampuan untuk menggambarkan persepsi mereka (penderita) yang tidak biasa pada orang lain, adanya kemungkinan bahwa penderita kidal serta memiliki minat yang kuat pada seni visual atau musik.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, synesthesia terdiri dari beberapa jenis, yaitu synesthesia warna berhubungan dengan warna huruf atau kata, synesthesia pola yaitu mengasosiasikan suatu kata dengan bentuk atau pola tertentu, synesthesia rasa dan aroma yang memicu persepsi rasa terjadi saat seseorang mengalami sensasi pengecap, tekstur, ataupun suhu saat melihat atau mendengar kata, dan synesthesia sensasi sentuhan yaitu menimbulkan persepsi seperti disentuh saat melihat orang lain disentuh.
Salah satu dari banyaknya kasus penderita sindrom synesthesia yaitu kasus dokter tampan yang berasal dari Boston, bernama Dr. Joel Salinas. Ia mengalami sindrom synesthesia jenis sentuhan, sehingga ia mampu merasakan sakit yang dialami oleh pasien-pasiennya. Hal ini terjadi ketika bagian otak penderita yang berhubungan dengan empati dan persepsi sosial dipercaya lebih aktif dibandingkan dengan orang normal lainnya. Memiliki kondisi unik bukan hal mudah, karena dia selalu merasakan apa yang dirasakan orang-orang di sekitarnya. Saat berhadapan dengan pasien yang sedang sakit kepala, maka Salinas akan merasa kepalanya juga ikut terasa berat, atau saat membantu proses kelahiran pasien, maka Salinas mampu merasakan kontraksi yang terjadi didalam perut. Gejala synesthesia itu muncul sejak ia kecil, saat kecil ia gemar menonton film kartun seperti Road Runner dan Wile E. Coyote, dan jika adegan tokoh kartun tersebut terlinda sesuatu, maka tubuhnya juga akan bereaksi merasakan sensasi tersebut.
Pada akhirnya kondisi unik inilah yang membuat Salinas yakin untuk memilih profesi sebagai seorang dokter. Meskipun pekerjaannya mengharuskan sering bertemu dengan orang yang tidak sehat, namun menurutnya kemampuan yang ia miliki dapat membantunya dalam mendiagnosis pasien. Ia merasa bahwa diagnosis yang ia berikan pada pasien karena adanya mirror touch synesthesia, yaitu kondisi luar biasa terkait saraf yang kadang menyulitkan ternyata dapat membuatnya merasakan emosi serta sensasi fisik orang lain.
Kesimpulan dari pembahasan berdasarkan kasus di atas, maka secara umum tampaknya banyak orang yang menikmati kondisinya, namun di sisi lain beberapa penderita synesthesia cenderung merasa bahwa kondisinya mampu mengisolasi mereka dari yang lain, dan membuat mereka kesulitan untuk menjelaskan pengalaman inderawinya. Sehingga, menurut saya synesthesia tidak terlalu berbahaya dan cenderung membantu penderitanya menjadi orang yang lebih kreatif dan percaya diri dalam berbagai hal.
4 Komentar
Edukatif...bnget bacaannya. Nambah wawasan bangetttt..tenchuu nabila jntul essaynya
BalasHapuskeren, mudah dipahami tulisannya.. terimakasih
BalasHapuswah sangat insightful pembahasan nya!! ditunggu next essay nya
BalasHapuskereeeennn bangett, tulisannya mudah dipahamin! kalo boleh next nya bahas tentang Telekinesis dong >___0 semaangaatt!!
BalasHapus