↓
Tiberius Claudius Nero Caesar hidup sejak 16 November 42 Sebelum Masehi sampai 16 Maret 37 Masehi. Ia memerintah dari 14 hingga 37 Masehi, menggantikan ayah tirinya, kaisar Romawi pertama Augustus. Dibandingkan dengan penguasa sebelumnya, Julius Caesar dan Augustus, nama Tiberius tidak memiliki ketenaran dan keangkuhan yang sama. Tiberius hampir tidak bisa disebut terkenal sama sekali. Sejarah lebih mengenalnya karena keburukannya. Dia menghabiskan sebagian besar kekuasaannya di sebuah pulau Yunani yang dikelilingi oleh kesenangan yang diimpikannya, meninggalkan kerajaan untuk sebuah skandal dan intrik. Sejarah menganggapnya sebagai penjahat terbesar di Romawi.
Jika sejarah mengatakan bahwa penjahat terburuk sebenarnya tidak dilahirkan, melainkan mereka dibentuk oleh api penderitaan dan palu kekejaman yang brutal, maka Tiberius adalah salah satu wujud nyata yang tepat.
Kehidupan Tiberius ini laksana drama yang pilu dan menyedihkan. Dia selalu menjadi korban atas segala tragedi yang terjadi dalam hidupnya. Orang tuanya terpaksa bercerai ketika dia masih kecil. Pernikahannya sendiri juga mengalami nasib yang sama, dan dia akhirnya menikah dengan seorang wanita yang dibenci seluruh kekaisaran. Putranya diambil darinya karena dia dituduh telah membunuh kakak serta sahabatnya sendiri. Dari hal ini dapat dilihat bahwa kehidupan Tiberius sebagai kaisar kedua Roma sangatlah menyedihkan.
1. Kekaisaran Tiberius
Tiberius tercatat dalam sejarah sebagai kaisar kedua Roma, serta salah satu kaisar Romawi yang paling tidak populer. Dia bukanlah seorang tiran, dia lebih seperti ayah yang pecundang untuk seluruh kekaisaran. Bagian akhir dari pemerintahannya ditandai dengan ketidakhadiran, pesta pora, dan korupsi yang berlebihan.
Kehidupan Tiberius telah terdorong ke arah yang bejat bahkan sebelum ia menjabat sebagai kaisar. Augustus mengendalikan seluruh kehidupan Tiberius. Sejak kanak-kanak dia tidak memiliki hak untuk menentukan bagaimana dia tumbuh, siapa yang dia nikahi, atau bagaimana jalan karir yang akan dia tempuh. Dia kehilangan istri tercinta akibat tekad Augustus dalam mengamankan suksesi. Dia melihat saudaranya terbunuh dalam perang perluasan wilayah Augustus. Ketika Augustus pergi, Tiberius mendapati dirinya tua dan sendirian. Dia tidak bisa memikirkan tempat lain untuk berpaling selain semua kesenangan mengerikan yang dia nikmati di Capri.
Augustus meninggal pada 19 Agustus 14 Masehi, dikelilingi oleh teman dan keluarga di kota Nola, dekat Napoli. Dalam sebulan, Senat meratifikasi posisi Tiberius sebagai kaisar, memberinya kekuasaan mutlak sebagai penguasa Kekaisaran Romawi. Tiberius sebagian besar absen dari menjalankan negara, lebih memilih untuk menyerahkan pekerjaan berat kepada orang-orang kuat di sekitarnya. Sejanus, kepala Pengawal Praetorian, dituduh mengatur kudeta terhadap Tiberius pada tahun 31 dan dihukum mati. Ayah Caligula, Germanicus, juga meninggal akibat diracun. Meninggalnya Germanicus dipercaya atas perintah Tiberius.
Dari 22 Masehi Tiberius menghabiskan semakin banyak waktu jauh dari Roma di wilayah selatan Campania. Kemudian pada tahun 26 Masehi, ia pindah dan menetap di Capri menyerahkan kekuasaan Kekaisaran Romawi kepada para senator.
2. Kehidupan Tiberius yang Menyimpang
Selama pengasingannya di Vila Jupiter di pulau Capri (di mana jutaan turis masih berduyun-duyun setiap tahun) Tiberius Caesar mengungkapkan kebejatannya. Tembok istana kekaisaran dibanjiri gambar-gambar porno, seperti yang masih dipajang di dalam rumah bordil di Pompeii. Selain dikenal sebagai seorang kaisar yang bejat secara seksual, dia juga dianggap memiliki sifat yang sadis. Selama jamuan makan, Tiberius akan mengisi gelas teman minumnya dengan anggur dalam jumlah yang banyak, kemudian dia mengikagt alat kelamin mereka untuk mencegah buang air kecil.
Tiberius melatih bayi yang dia sebut "ikan kecil" untuk berenang di antara pahanya saat dia mandi dan menggigit alat kelaminnya. Dan itu bukanlah satu-satunya tuduhan menghebohkan yang bertahan melekat padanya. Dia juga diduga menyodomi dua anak laki-laki selama upacara pengorbanan di pulau Capri, dan menyerang wanita bangsawan secara seksual, menyebabkan wanita tersebut trauma hingga melakukan bunuh diri
Perlu disebutkan bahwa ketika Tiberius menerima Kekaisaran Romawi, dia masih dalam masa pertumbuhan. Dia hanya kaisar kedua Roma, memerintah atas wilayah yang luas, dan dirusak oleh perang saudara, sebab Augustus menggunakan pedang dan kecerdasannya yang tajam untuk mengalahkan republik yang gagal menjadi kekaisaran yang sedang naik daun. Tiberius memiliki tugas yang tidak menyenangkan untuk mengonsolidasikan Roma, membuktikan kepada dunia bahwa ada Kekaisaran Romawi yang berhasil selain Augustus.
Terlepas dari tahun-tahun awal pemerintahannya yang berkilauan, Tiberius hanya mendapatkan reputasinya sebagai salah satu kaisar Roma yang terburuk. Namun melihat kembali kehidupannya yang menyedihkan, dan kematiannya yang mengerikan, harus dikatakan bahwa dia juga salah satu yang paling tragis.
0 Komentar